
Judul: W.R. Supratman Guru Teladan Pencipta
Lagu Indonesia Raya
Penulis: Frida Firdiani, Wiwien Widyawanti
Penerbit: Bee Media Pustaka, Anggota IKAPO
Tahun Terbit: 2024
Kota Terbit: Jakarta
Tebal Buku: viii + 64 hlm
ISBN: 978-623-4760-88-0
Bahasa: Indonesia
Genre: Sejarah
Terukir dalam sejarah, terdapat sebuah lagu yang dinyanyikan secara diam-diam di tengah masa penjajahan. Lagu tersebut bukan sekadar rangkaian nada, melainkan teriakan hati jutaan rakyat tertindas yang merindukan kebebasan. Sosok di balik karya agung tersebut adalah Wage Rudolf Supratman, seorang pemuda yang menjadikan musik sebagai senjata perjuangan. Dalam buku W.R. Supratman Guru Teladan Pencipta Lagu Indonesia Raya, Frida Firdiani menghadirkan kisah hidup dan semangat patriotiknya dengan cara yang menyentuh sekaligus menginspirasi.
Buku ini merupakan bagian dari seri Berani Jujur Hebat! yang merupakan koleksi buku-buku biografi tentang pahlawan dan tokoh-tokoh sejarah Indonesia. Dengan buku ini, Frida Firdiani mengajak kalangan muda untuk lebih mengenal sosok Wage Rudolf Supratman; seorang wartawan, guru, komposer, sekaligus pejuang kemerdekaan.
Kehidupan dan riwayat Wage Rudolf Supratman, sosok yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui nada-nada dan sastra, dipaparkan dalam tiap helai halaman pada buku ini. Secara ringkas, buku ini menceritakan latar belakang Wage Rudolf Supratman. Selain itu, sisi kepahlawanan yang membara dari beliau dan karya-karyanya yang dibuat untuk mengupayakan kebebasan bagi rakyat Indonesia pun disorot di dalam buku tersebut.
Tanpa gentar, Wage Rudolf Supratman berjuang di tengah-tengah negeri yang pada masa itu ditaklukkan oleh para penjajah Belanda. Tidak sekalipun ia mengangkat senjata ataupun terjun ke medan perang, tetapi karyanya mampu menyalakan api semangat di dalam diri jutaan rakyat Indonesia. Dalam buku tersebut, kehadiran Wage Rudolf Supratman yang memainkan peran seorang intelektual memang berdampak besar bagi sejarah negara Indonesia. Salah satu bukti konkretnya adalah lagu kebangsaan kita, yaitu lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman.
Menurut saya, buku ini masih relevan hingga sekarang karena meskipun Indonesia tidak dijajah negara asing lagi, masih banyak orang yang menuangkan rasa nasionalisme mereka dalam bentuk karya seni. Karya tersebut ada yang berbentuk lagu, lukisan, sastra, dan lain-lain. Terlebih lagi, banyak karya seni yang dibuat dengan tujuan menentang atau menyinggung konflik sosial, contohnya lukisan-lukisan dari Yos Suprapto yang terkenal akan maknanya yang mengkritik berbagai isu sosial di Indonesia. Ada juga banyak pemusik atau grup musik yang menyalurkan kritik melalui lagu mereka; seperti Iwan Fals, .Feast, dan Slank. Bagaikan sosok Wage Rudolf Supratman, mereka memperjuangkan suara rakyat Indonesia melalui karya seni, yang merupakan salah satu bentuk protes damai, yaitu tindakan mengekspresikan opini atau ketidaksetujuan dengan cara yang tidak melibatkan kekerasan tetapi masih efektif dan dapat membuka mata publik.
Pernyataan klise bahwa mempelajari sejarah itu membosankan mampu dibongkar oleh buku ini yang bersifat edukatif dan cocok dibaca anak-anak maupun remaja lantaran pilihan diksinya yang ringan. Pembahasan di buku ini diringkas secara jelas sehingga mudah dipahami orang-orang dari semua kelompok umur. Sampul buku tersebut berwarna, akan tetapi ilustrasi yang ada di halaman bukunya bersifat monokrom. Meski demikian, ilustrasi tersebut tetap membuat halaman buku tampak lebih menarik, serta membantu anak-anak membayangkan topik yang dipaparkan. Di bagian akhir buku tersebut juga terdapat koleksi fakta-fakta menarik. Namun, sayangnya terdapat sebuah kekeliruan penulisan di halaman 33 yang dapat membingungkan para pembaca. Akan tetapi, konteks dari halaman tersebut masih dapat dimengerti. Dibuat dengan tujuan edukasi, buku ini layak dibaca kalangan muda yang tertarik dengan sejarah Indonesia dan tokoh-tokoh kepahlawanan dari negara ini, sebab buku ini dengan tepat menggambarkan riwayat serta sisi heroik tokoh Wage Rudolf Supratman. Pembahasan di buku ini disajikan bersama dengan ilustrasi yang menghiasi halaman, membuatnya lebih menarik. Jika Anda menyukai buku yang ringkas dan padat, buku ini sangat layak untuk Anda nikmati.
Dari buku ini, kita dapat menyaksikan lahirnya semangat dan keberanian para rakyat yang merupakan hasil dari upaya sang Wage Rudolf Supratman. Beliau tetap bersikeras meraih kebebasan meski di hadapan ancaman. Perjuangannya menunjukkan bahwa sebuah karya seni dapat menjadi perlawanan yang lebih ampuh dari senjata karena mampu menyadarkan dan menyemangati sebuah bangsa. Walaupun sekarang Indonesia sudah merdeka, perjuangan Wage Rudolf Supratman tidak boleh dilupakan. Oleh karena itu, Frida Firdiani mengabadikan sejarah tersebut dalam bentuk karya sastra yang memancarkan jiwa dan persona Wage Rudolf Supratman yang dapat menjadi teladan bagi kita semua. Bukan hanya sekadar mengetahuinya, kita juga harus belajar untuk memanfaatkan sejarah ini. Suatu pelajaran bagi kita sebagai generasi muda agar kita dapat mempertahankan kemerdekaan Indonesia, karena masa depan dari negara ini ada di tangan kita.
Alexandra Jessica Lie (1st Winner of the Book Review Contest Based on Library Collections 2025 in Cirebon)
